Tugas
1)
M.
L. Soelaeman (1983), menyebutkan bahwa praktek tanpa teori tidak jelas arahnya.
Bagaimana anda memaknai pendapat tersebut ? berilah contoh atau ilustrasinya.
2)
Philip
H. Phenix (1964) menegaskan “ since education is means of helping human
beings to become what they can and should become,the education need to
understand human nature. He needs to understand people in their actualities, in
their possibilities and in their idealisties. He must also know how to foster
desirable changes them”.
Bagaimana pemahaman anda mengenai pendapat diatas ? berikan argumen
anda !
Jawab
1.
Praktek
tanpa teori sama saja sesat. Artinya tidak jelas arahnya, karena teori pun
merupakan hasil dari praktek yang paling benar dan telah teruji. Jika kita
langsung mengerjakan sesuatu tanpa kita tahu caranya, bagaimana melakukannya,
dan apa saja yang diperlukan maka hasil yang kita kerjakan pasti kurang benar/salah
arah. Untuk itu dalam mengerjakan sesuatu (praktek) kita harus tahu caranya,
bagaimana melakukannya, dan apa – apa yang diperlukan (teori) agar yang kita
kerjakan (praktekan) sesuai dengan arah yang benar. Contoh : teori pergi ke
bandung. Misal kita akan pergi ke bandung, jika kita tidak memakai teori untuk
pergi ke bandung. Dan langsung saja pergi (praktek) maka mungkin saja kita akan
pergi kearah timur dan kita membuat jalan sendiri, mendaki gunung dan menembus
lembah maka pasti kita akan tersesat, kelaparan. kemungkinan besar kita tidak
akan pernah sampai ke bandung. Jika kita menggunakan teori pergi ke bandung
yang diambil dari praktek yang sudah ada (orang yang pernah pergi ke bandung).
Kita akan tahu lewat jalur mana yang lebih dekat, naik mobil apa, bawa uang
berapa, tempat istirahat dimana denga itu akan mudah pergi ke bandung. Teori
akan memudahkan praktek.
2.
Manusia
lahir tanpa membawa apapun, mereka tidak tahu apa yang harus dikerjakan, mereka
tidak tahu kemampuannya. Karena berjalannya waktu, serta sosialisasi dan
pengaruh dari dilingkungan. Akhirnya dia bisa mengidentifikasi, siapa dirinya,
dia akan tahu harus kemana, dia akan
tahu kemampuannya. Untuk itu adanya pendidikan untuk membantu bagaimana manusia
mewujudkan apa yang dia inginkan dan meluruskan jika manusia itu salah arah.
Pendidikan perlu memahami sifat manusia, karena sifat manusia yang beragam, dan
keinginannya serta kemampuannya yang beragam pula. Sehingga pendidikan perlu
memahami sifat dan karakteristik manusia karena cara(pendidikan dan pengajaran)
yang sama tidak akan bisa diterima oleh
semua manusia dalam rangka memfasilitasi untuk mewujudkan apa yang manusia itu
inginkan. Jika pendidikan tahu akan karakteristik dan sifat manusia, maka
pendidik (subjek pendidikan) bisa mendorong manusia untuk melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik dan apa yang diinginkan manusia itu sendiri.
Nama : Billi
Arifauzan
Nim :
1407082
Departemen :
Pendidikan ekonomi
Fakultas : FPEB
Kelas : B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar