Jumat, 06 Maret 2015

resume manusia dan pendidikan



MANUSIA DAN PENDIDIKAN
RESUME
Diajukanuntukmemenuhisalahsatutugas
matakuliahLandasan Pendidikan yang diampu oleh :
DR. BABANG ROBANDI, M.PD
oleh :
BilliArifauzan( 1407082 )
download.jpg

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015

JL. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Telp. (022) 2013163 – 2013164 Fax. (022) 2013651
Laman : http://www.upi.edu e-mail : info@upi.edu


       I.            Pendahuluan
            Manusia dan pendidikan merupakan dua komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Ihsan ( 2010 : 2 ) menjelaskan bahwa “pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka”. Hal ini menjelaskan bahwa manusia membuthkan pendidikan selama mereka masih menjalani hidup dan berusaha meraih cita – cita, sejahtera , dan bahagia . fungsi dan peran pendidikan yang begitu sentral bagi kelangsungan hidup manusia, menjadikan manusia dan pendidikan sebagai dua sisi uang logam yang tidak dapat dipisahkan. Karena, manusia sebagai objek sekaligus subjek pendidikan. Manusialah yang menjadi penggerak roda pendidikan dan  menjalankan sistem pendidikan, sehingga bisa dikatan tanpa ada manusia roda pendidikan tidak akan pernah berputar, dengan ini manusia merupakan subjek pendidikan. Pertanyaannya adalah manusia yang bisa menggerakan roda pendidikan adalah manusia yang seperti apa?. Tentu manusia yang terdidik dan mempunyai kemampuan untuk menjalankan fungsi dan peran pendidikan, kemampuan tersebut tidak lain didapatkan melalui pendidikan, dengan ini manusia merupakan objek bagi pendidikan. untuk, memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola, secara sistematis dan sesuai kebutuhannya.
Manusia adalah makhluk yang dinamis, yang selalu mempunyai kebutuhan yang beragam, da.n bercita – cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia baik lahir maupun batin, baik duniawi maupun akhirat. Namun demikian, cita – cita tersebut tidak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras untuk meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses pendidikan, karena proses pendidikan merupakan tempat untuk meningkatkan dan mengoptinalkan kemampuan manusia tersebut, guna mencapai apa yang dicita – citakannya dan memenuhi segala kebutuhannya. Semakin tinggi cita – cita manusia dan semakin beragam kebutuhannya, manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita – cita dan memenuhui kebutuhan tersebut.
    II.            Isi
Dari pendahuluan diatas sangatlah penting pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia, dan manusia merupakan makhluk yang sangat berpengaruh terhadap jalannya pendidikan.
1.      Manusia
a.       Manusia, Pemimpin Kehidupan
Persoalan mengenai hakikat manusia, dalam kesempatan ini, pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua hal, yaitu apakah manusia dan siapakah sebenarnya manusia itu. Sampai hari ini, umumnya pembahasan tentang hakikat manusia lebih dominan pada aspek ke-siapa-annya daripada ke-apa-annya. Menurut aspek keapaannya, tidak lebih manusia adalah sebagai makhluk, seperti makhluk lainnya. Jika dibandingkan dengan makhluk lainnya justru manusia adalah makhluk yang paling lemah. Fakta membuktikan bahwa keberadaan manusia mutlak bergantung pada makhluk – makhluk lain. Tanpa udara, air, dan mineral lainnya, dan bahkan tanpa tumbuhan dan hewan, sulit bagi manusia untuk eksis, apalagi melangsungkan kehidupannya. Itulah sebabnya, mengapa keberadaan manusia menyandang kodrat sebagai pemimpin ( khalifah ) dengan sifat arif – bijaksana ( suhartono, 2004:18 ) .
b.      Peran Keluarga Dalam Pendidikan
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara – cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap – tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh manusia sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah ( ihsan, 2010 : 57 ).
c.       Manusia Makhluk Berpikir – Makhluk Pembelajar
Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai potensi berpikir. Potensi berpikir inilah yang menentukan keistimewaan dirinya sebagai manusia. Pada hakikatnya, secara menyeluruh kegiatan berpikir dapat pula disebut sebagai kegiatan belajar untuk mendapatkan pengetahuan baru. Dengan potensi berpikir, manusia dapat disebut sebagai makhluk pembelajar ( suhartono, 2004 : 34-35 ). Dari pembahasan tersebut di atas menguatkan bahwa makhluk yang bernama manusia butuh akan pendidikan, karena di dalam pendidikan inilah potensi berpikir manusia sebagai makhluk pembelajar dapat dikembangkan dan merubah manusia menjadi makhluk yang lebih maju dan lebih baik.
2.      Pendidikan
a.    Pengertian pendidikan secara maha luas
                        Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup (lifelong) sejak lahir ( bahkan sejak awal hidup dalam kandungan ) hingga mati. (mudyahardjo, 2006 : 45-46). Penjelasan diatas senada dengan ajaran agama islam yang sering kita dapatkan bahwa “ ‘Uthlubu al-ilma min al-mahdi ila al-lahdi“ yang artinya“tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat “. Hal ini jelas bahwa selama manusia hidup dan menjalani kehidupan, menurut pengertian maha luas manusia masih membutuhkan pendidikan. Pendidikan dalam hal ini tidak hanya sebatas pendidikan yang terlembaga, pendidikan bisa saja didapatkan dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan kerja. Selama manusia masih hidup manusia akan terus belajar, selama manusia masih belajar manusia masih berada dalam dunia pendidikan.

b.    Pendidikan Dalam Arti Sempit
                        Pengertian pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan – hubungan dan tugas – tugas sosial mereka ( dalam buku landasan pendidikan, 2015:27-28 ) .
c.    Pendidikan dalam arti luas terbatas
                        Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman – pengalaman belajar terpogram dalam bentuk pendidikan formal, non-formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan – kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat ( mudyahardjo, 1998 : 11 ).
 III.            Kesimpulan
Dari semua pemaparan diatas tentang manusia dan pendidikan, dapat disimpulkan bahwa antara manusia dan pendidikan ada hubungan yang sangat erat. Manusia sebagai makhluk yang perlu di didik dan juga mendidik tidak lepas dari dunia pendidikan. Manusia yang kodratnya sebagai pemimpin di dunia haruslah tahu bagaimana perannya, tahu arah hidupnya, dan harus menjadi contoh yang baik. Agar manusia bisa menjadi seperti yang diinginkan dan menjalani kodratnya sebagai pemimpin di bumi, oleh karena itu manusia harus di didik dengan benar. Menurut pengertian maha luas tentu saja pendidikan tidak hanya sebatas pada pendidikan formal yang terlembaga, pendidikan adalah perjalan hidup yang dilalui manusia itu sendiri. Melalui perjalan hidup yang panjang manusia dapat belajar dan menjadi sosok yang layak dijadikan pemimpin di bumi. Sedangkan pendidikan dalam arti sempit, pendidikan dibatasi dalam ruang lingkup lembaga pendidikan formal, yang sistematis dan terprogram agar manusia di didik menjadi pribadi yang mempunyai kemampuan dan sadar akan peran dan tugas sosialnya.
Manusia selalu membutuhkan pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat hidup sebagaimana mestinya dan menjalani kehidupan dengan arah dan tujuan yang benar. Berjalan tidaknya sistem pendidikan tergantung manusia itu sendiri, karena manusia yang perannya sebagai subjek pendidikan yang tugasnya menjalankan sistem pendidikan, berhasil tidaknya pendidikan mendidik anak – anak manusia tergantung manusia itu sendiri yang berperan sebagai pendidik.
Antara manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, tidak ada manusia maka tidak ada yang namanya pendidikan, begitupun sebaliknya manusia tanpa pendidikan bisa dikatan seperti hewan. Karena yang membedakan manusia dan hewan adalah akal yang terdapat pada manusia. Jika manusia tidak bisa menggunakan akalnya sama saja seperti hewan, untuk itu manusia perlu di didik agar dapat menggunakan akalnya dengan baik sehingga menjadi manusia yang utuh.


REFERENSI
Ihsan, Fuad.(2010). Dasar – Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineke Cipta
Mudyahardjo, Redja.(1998). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Mudyahardjo, Redja.(2006). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja
 Rosdakarya
Suhartono, Suparlan.(2008). Wawasan pendidikan. Jogjakarta: AR-Ruzz Media
Tim Dosen Upi.(2015). Landasan Pendidikan.Bandung : Sub Koordinator
MKDP Landasan Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar