Maknai Hidup Sebagai Belajar
Alangkah
indahnya jika kita mengangap dan menjalani hidup sebagai suatu pembelajaran.
Dimana pun kita berada, apa pun yang kita lakukan, kapan pun waktunya kita
anggap semua itu sebagai belajar. Belajar bekaitan erat dengan menuntut ilmu
seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “ tuntut lah ilmu sampai ke negeri
cina “, dan juga yang kita sering dengar bahwa “ ‘Uthlubu al-ilma min al-mahdi ila al-lahdi, tuntutlah ilmu dari
buaian sampai ke liang lahat “, dan juga dijelaskan bahwa “ orang yang berilmu
akan ditinggikan derajatnya “. Dari paparan tersebut diatas jelaslah orang yang
menuntut ilmu akan mendapat banyak manfaat dan amal baik ( pahala ). Sudah
sangat jelas untuk menuntut ilmu kita harus belajar, ilmu tidak hanya dibatasi
pada ilmu pengetahuan eksakta maupun analitika. Melainkan ilmu untuk memahami
arti hidup kita ini.
Belajar
menuntut ilmu tidak hanya di lingkungan sekolah formal maupun non formal,
tetapi di lingkungan masyarakat lah kita belajar menuntut ilmu untuk memahami
berbagai fenomena kehidupan di sekitarnya. Sebagai contoh orang yang bekerja
untuk mencari uang, jika dalam mindsetnya ditujukan hanya ingin mencari uang
sebanyak – banyaknya, maka yang didapat hanyalah rasa letih, jenuh dan serba
tidak puas apa yang telah didapatkannya. Lain halnya mereka yang menerapkan
mindset bahwa bekerja itu belajar untuk mencari uang, mereka akan tetap
mensyukuri apa yang telah didapatkannya. Seperti halnya dalam belajar, mulai
dari yang mudah sampai yang lebih sukar, mulai dari sesuatu yang kecil sampai
yang lebih besar, dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Begitupun dalam
bekerja mereka bersedia melakukan sesuatu yang sederhana dan mensyukuri apa
yang telah didapatkannya kerena mereka tahu bahwa mereka sedang belajar umtuk
bekerja dengan baik dan belajar mencari uang dengan halal. Dengan begitu mereka
mendapatkan ilmunya dan memahami tentang bagaimana bekerja dengan baik dan
bagaimana mencari uang dengan halal.
Dan
contoh berikutnya, mereka yang memutuskan untuk berkeluarga jika mereka selama
berumah tangga memaknainya sebagai suatu pembelajaran berumah tangga, maka
mereka akan mendapatkan ilu tentang bagaimana berumah tangga yang baik. Seorang
suami yang mencari nafkah untuk keluargannya, jika dia memaknai apa yang
dilakukannya sebagai suatu pembelajaran, dia akan berusaha memahami apa yang
terbaik untuk keluarganya dengan jalan belajar mencari nafkah untuk
keluarganya. Begitu pun bagi seorang istri jika dia memaknai kewajibannya
sebagai suatu pembelajaran, maka dia akan sabar dalam menjalani kewajibannya,
dia belajar untuk patuh terhadap suaminya. Dia akan belajar memahami dirinya,
suaminya dan keluarganya. Dengan demikian dia akan tahu dan mengerti ilmu dalam
berumah tangga.
Dapat
disimpulkan bahwa orang yang berilmu akan mengetahui, memahami, serta mengerti
akan keadaan sekitarnya. Orang yang berilmu akan berperilaku bijiksana,
toleran, dan mudah memaafkan. Dengan ini orang berilmu tahu apa yang akan
dilakukan, dan paham serta mengerti seperti apa keputusan yang akan diambil.
Itulah indahnya ilmu, bagi mereka yang mau tetap belajar bersamaan dengan desah
nafasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar