Jumat, 06 Maret 2015

Hidup sebagai belajar



Maknai Hidup Sebagai Belajar
           

Alangkah indahnya jika kita mengangap dan menjalani hidup sebagai suatu pembelajaran. Dimana pun kita berada, apa pun yang kita lakukan, kapan pun waktunya kita anggap semua itu sebagai belajar. Belajar bekaitan erat dengan menuntut ilmu seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “ tuntut lah ilmu sampai ke negeri cina “, dan juga yang kita sering dengar bahwa “ ‘Uthlubu al-ilma min al-mahdi ila al-lahdi, tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat “, dan juga dijelaskan bahwa “ orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya “. Dari paparan tersebut diatas jelaslah orang yang menuntut ilmu akan mendapat banyak manfaat dan amal baik ( pahala ). Sudah sangat jelas untuk menuntut ilmu kita harus belajar, ilmu tidak hanya dibatasi pada ilmu pengetahuan eksakta maupun analitika. Melainkan ilmu untuk memahami arti hidup kita ini.

Belajar menuntut ilmu tidak hanya di lingkungan sekolah formal maupun non formal, tetapi di lingkungan masyarakat lah kita belajar menuntut ilmu untuk memahami berbagai fenomena kehidupan di sekitarnya. Sebagai contoh orang yang bekerja untuk mencari uang, jika dalam mindsetnya ditujukan hanya ingin mencari uang sebanyak – banyaknya, maka yang didapat hanyalah rasa letih, jenuh dan serba tidak puas apa yang telah didapatkannya. Lain halnya mereka yang menerapkan mindset bahwa bekerja itu belajar untuk mencari uang, mereka akan tetap mensyukuri apa yang telah didapatkannya. Seperti halnya dalam belajar, mulai dari yang mudah sampai yang lebih sukar, mulai dari sesuatu yang kecil sampai yang lebih besar, dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Begitupun dalam bekerja mereka bersedia melakukan sesuatu yang sederhana dan mensyukuri apa yang telah didapatkannya kerena mereka tahu bahwa mereka sedang belajar umtuk bekerja dengan baik dan belajar mencari uang dengan halal. Dengan begitu mereka mendapatkan ilmunya dan memahami tentang bagaimana bekerja dengan baik dan bagaimana mencari uang dengan halal.



Dan contoh berikutnya, mereka yang memutuskan untuk berkeluarga jika mereka selama berumah tangga memaknainya sebagai suatu pembelajaran berumah tangga, maka mereka akan mendapatkan ilu tentang bagaimana berumah tangga yang baik. Seorang suami yang mencari nafkah untuk keluargannya, jika dia memaknai apa yang dilakukannya sebagai suatu pembelajaran, dia akan berusaha memahami apa yang terbaik untuk keluarganya dengan jalan belajar mencari nafkah untuk keluarganya. Begitu pun bagi seorang istri jika dia memaknai kewajibannya sebagai suatu pembelajaran, maka dia akan sabar dalam menjalani kewajibannya, dia belajar untuk patuh terhadap suaminya. Dia akan belajar memahami dirinya, suaminya dan keluarganya. Dengan demikian dia akan tahu dan mengerti ilmu dalam berumah tangga.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang berilmu akan mengetahui, memahami, serta mengerti akan keadaan sekitarnya. Orang yang berilmu akan berperilaku bijiksana, toleran, dan mudah memaafkan. Dengan ini orang berilmu tahu apa yang akan dilakukan, dan paham serta mengerti seperti apa keputusan yang akan diambil. Itulah indahnya ilmu, bagi mereka yang mau tetap belajar bersamaan dengan desah nafasnya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar